KEGAGALAN
DAN
SALAH SATU CARA MENYIASATINYA
OLeh: Mr. Tony
Ahir-ahir ini banyak anak bangsa yang berminat menjadi peternak SApi KAmbing dan Domba (disingkat SAKADO). Mereka datang dari bermacam lapisan masysrakat. Secara umum mereka ahirnya terbagi kedalam dua golongan; Pertama adalah mereka yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan peternakan; mereka lebih banyak mengetahui seluk beluk peternakan. Kedua adalah mereka yang datang dari
Secara pribadi saya sangat bangga melihat makin banyak nya mereka yang tertarik di bidang peternakan ini, bukan hanya karena mereka mempunyai ketertarikan yang sama dengan saya, tetapi lebih luas lagi, sebetulnya mereka secara tidak langsung turut berusaha melestarikan salah satu tradisi bangsa yang hampir menghilang. Beternak sudah tidak lagi menjadi kebutuhan, bahkan kepemilikan hewan ternak sudah tidak lagi menjadi lambang status, justru sebaliknya hal itu menjadi simbol keterbelakangan bagi masyarakat di kota-kota besar yang sudah “modern”. Sangatlah betul jika di kota besar yang “modern” tentunya tidak layak dan pantas lagi untuk beternak, namun jika di daerah pedesaan yang jauh dari kota besar-peternakan juga menghilang, lalu siapa nantinya yang akan menyediakan produk peternakan bagi kita semua, karena di hutan pun sudah hampir musnah hewan2 nya ( di bakarin melulu sih hutannya).
Kenyataan yang menyedihkan adalah, kedua golongan tersebut sama-sama banyak yang mengalami kegagalan dalam usaha peternakannya. Mereka yang kehidupanya berada di lingkungan peternakan, umumnya terkunci oleh paradigma yang di warisi oleh pendahulunya, dimana paradigma tersebut untuk saat ini sudah kadaluwarsa, karena keadaan lingkungan sudah berubah. Sedangkan yang datang dari
Mungkin sebagian besar masyarakat kita masih menganggap, kegagalan adalah sesuatu yang buruk, sehingga tabu untuk di bicarakan serta dibahas secara terbuka. Karena dianggap akan mencemarkan nama baik diri sendiri beserta keluarganya. Paradigma mengenai Nilai dan Budi luhur tersebut, sangat kuat tertanam di masyarakat kita, disisi lain hal ini juga berarti, membiarkan orang-orang lainnya mengalami kegagalan yang serupa. Demikian seterusnya rantai proses ini berjalan didalam kehidupan masyarakat kita, sehingga hasil ahirnya “Lebih banyak yang gagal dari pada yang berhasil”.
Data statistik jumlah Peternak di Indonesia dari tahun 2000 s/d 2004 menyatakan:
Jumlah peternak Th 2000 Th 2004
Sapi 71 35
Kerbau 17 9
Babi 320 227
Domba 9 2
Pembibitan sapi potong 6 13
Sedangkan apa penyebab berkurangnya jumlah peternak selama kurun waktu
BERMIMPI DAN BERFIKIR UNTUK MENJADI PETERNAK SAKADO
Pernah saya utarakan bahwa beternak adalah usaha yang sangat tradisional, sangat sederhana. Usaha yang dilakukan pada dasarnya sekedar “merubah rumput dan makanan ternak menjadi daging” dijaman sekarang ada sedikit peningkatan dimana “daging dirubah jadi kertas bergambar, jadi saat ini beternak berarti “merubah rumput dan makanan ternak menjadi uang”.
Simpel dan sederhana, namun tidak berarti mudah pelaksanaannya. Apakah itu berarti sulit, juga tidak, semuanya sangat bisa dilaksanakan. Ibarat naik sepeda, sangat sederhana-kaki mengayuh tangan mengendalikan arah, namun bisakah anda bersepeda tanpa melalui proses belajar dan mungkin harus jatuh-bangun serta terluka terlebih dahulu?. Bagi mereka yang sudah mahir naik sepeda, mereka nampak sangat nyaman bersepeda sambil bercengkerama atau sambil makan-minum bahkan sambil melamun berfikir dan bermimpi sambil merokok, dan tetap sampai ketujuan, alangkah asyiknya!!!!. Demikian juga untuk beternak SAKADO, memerlukan suatu proses bertahap yang harus dilalui, setahap demi setahap, mulai dari MIMPI / BERFIKIR sampai mencapai tingkat kenyamanan. Karena dalam kenyataannya usaha peternakan sebetulnya sangat menyita banyak; waktu, pikiran,tenaga dan perasaan serta dana. Sehingga dibutuhkan suatu periode adaptasi (terutama bagi yang belum berpengalaman beternak), untuk mencapai tingkat kenyamanan tersebut.
Proses bertahap inilah, yang sering tidak di lalui oleh banyak peternak yang pernah mengalami kegagalan. Termasuk saya sendiripun pernah dan sering mengalami kegagalan, dimana penyebabnya adalah “tidak melalui proses bertahap ini”
Sebagian besar kegagalan yang dialami peternak baru sebetulnya sudah dimulai sejak tahap sangat awal, yaitu tahap MIMPI / BERFIKIR JADI PETERNAK. Oleh karena itu tahap Mimpi ini perlu kita perhatikan dan pelajari dengan seksama.
Menurut para ahli mengenai “bagaimana cara manusia berpikir”, mimpi tersebut bercikal bakal dari pikiran manusia itu sendiri. Jika anda tidak bisa berpikir maka anda tidak akan mampu bermimpi, sesederhana itulah hasil riset berpuluh tahun yang dituangkan dalam buku yang sangat tebal. Sangatlah sederhana bahkan SAPI KAMBING DOMBA pun sudah lama mengetahuinya. Tak bisa berpikir berarti mati, mati berarti tak bisa mimpi. Sederhana dan benar, walaupun kebenaran itu hanyalah sebagai akibat dari ketidak-mampuan kita sebagai manusia biasa, untuk berkomunikasi dengan si mati tersebut, jika kita mampu berkomunikasi dengannya belum tentu juga si mati itu tidak mampu berfikir dan bermimpi.
Karena kita tidak pernah mengetahuinya, lalu kita menanggapnya sebagai tidak ada. Sesederhana itulah cara kita berfikir sebagai manusia. Karena tidak mengetahui kegagalan-kegagalan untuk menjadi peternak, maka kita menganggap kegagalan itu tidak ada. Sehingga saat mengalami kegagalan , hanya mampu bertanya “Apakah ini yang namanya gagal???” Anda boleh tersinggung, marah, atau heran dengan pernyataan tersebut. Itu semuanya wajar karena anda masih berfikir bahwa, anda tidak sesederhana itu cara berfikirnya. Namun sebetulnya, mampukah atau pernahkah anda memikirkan sesuatu yang tidak ada dan tidak anda ketahui??.
Mari kita BERFIKIR bagai mana caranya menjadi PETERNAK SAKADO, agar fikiran itu menjadi MIMPI. Atau mari kita MIMPI menjadi PETERNAK SAKADO, agar mimpi itu menjadi FIKIRAN kita, sampai merasuki jiwa raga kita siang malam panas maupun dingin. Dengan mimpi dalam batasan logika, disertai pemikiran yang fokus-kuat- dan radikal, maka energy di lingkungan sekitar kita berada niscaya akan terakumulasi dan bersinergy serta ber-synkronisasi untuk langsung menunjang pemikiran kita tersebut. Pernyataan yang terlalu hebat dan bombastis bukan?. Saya memang kurang pandai meng-ekspresikan keajadian yang maha dahsyat ini. Tapi itu adalah sesuatu yang sangat biasa, nyata dan sebetulnya sering anda alami dalam kehidupan sehari-hari, hanya anda tidak pernah menyadarinya , karena tidak pernah memikirkannya, kadang-kadang hanya menyebutnya sebagai kebetulan.
Setelah Mimpi anda untuk menjadi peternak SAKADO, anda fikirkan secara radikal, atau juga sebaliknya jika pemikiran radikal anda untuk menjadi peternak SAKADO , telah menjadi mimpi anda. Janganlah sekali-kali impian dan fikiran tersebut langsung anda realisasikan atau anda laksanakan. Karena didalam Mimpi dan Fikiran anda tersebut, masih terkandung banyak sekali kesalahan dan kelemahan2, yang tidak atau belum anda ketahui, sehingga anda tidak akan pernah mampu memikirkannya. Tidak jarang pula kesalahan dan kelemahan tersebut, merupakan hal yang tidak akan pernah bisa anda tangani dan atasi, sehingga pada ahirnya menjadi penyebab utama kegagalan mimpi anda untuk menjadi peternak SAKADO.
Belajar dari kegagalan demi kegagalan yang pernah bahkan sering saya alami, serta belajar dari banyak keberhasilan yang di raih para peternak lainnya, saya dapat menemu kenali penyebab kegagalan yang saya alami . Dengan mengoreksi dan mengoreksi lagi, bahkan sering harus mengulang prosesnya sejak awal, setahap demi setahap usaha peternakan tersebut mulai menunjukan adanya kemajuan. Demikian selanjutnya koreksi dan pengulangan saya lakukan terus menerus. Yang pada ahirnya memberikan pengalaman dan pelajaran sangat berharga bagi diri saya. Pelajaran yang paling utama adalah, adanya tahapan proses yang harus saya ikuti, jika proses tersebut saya lakukan pada tahap Mimpi/berfikir, maka saya tidak harus terlalu banyak mengorbankan tenaga dan fikiran serta dana yang terlalu besar. Kemudian dengan mengikuti tahapan dalam proses tersebut , yang sangat bisa disesuaikan dengan keadaan diri saya yang serba kekurangan ini, pada ahirnya sebagian dari mimpi besar saya untuk menjadi peternak SAKADO sekala kecil, sudah mulai menjadi kenyataan dan arah perkembangannya pun menjadi semakin jelas. Tahapan proses tersebut merupakan sesuatu yang hidup, sesuatu tang harus dijalankan terus menerus, selama saya menjalankan usaha peternakan. Jadi bukanlah merupakan sesuatu yang di buat atau dilakukan sekali untuk selamanya, tahapan proses ini merupakan sesuatu yang berjalan terus secara berkesinambungan. Setelah anda terbiasa dengan tahapan proses ini, maka anda akan merasakan kenikmatan dan kesenangan yang luar biasa saat menjalankannya. Sama persis seperti nikmatnya bersepeda tersebut di atas.
Melalui artikel ini dengan tulus dan ikhlas, saya berniat berbagi pengalaman dengan anda para Peternak dan Calon Peternak, agar anda tidak harus mengalami kegagalan , jatuh-bangun dan terluka seperti apa yang pernah saya alami. Namun jangan juga diartikan sebagai saya menggurui anda, karena artikel ini di buat berdasarkan kebodohan; kekurang pengalaman serta kekurang mampuan, serta ke ngawuran dan ke-nekatan saya belaka. Anda tidak harus mengikutinya, karena masih banyak cara yang lebih baik yang bisa anda temukan.
Kritik dan saran, cacian dan makian, akan selalu sangat saya hargai. Selamat membaca
SECARA GARIS SANGAT BESAR TAHAPAN PROSES tersebut adalah sebagai berikut:
I. TAHAP MIMPI DAN BERFIKIR
1. MENENTUKAN TUJUAN HIDUP
2. MENENTUKAN PILIHAN PETERNAKAN
3. MENENTUKAN KEMAMPUAN ALAT YANG DIMILIKI
4. MEMPELAJARI LINGKUNGAN.
5. EVALUASI TERHADAP TEMUAN-TEMUAN DI POIN 1 s/d 4
II. TAHAP PERENCANAAN 1 (PERTAMA)
1. MEMBUAT PERENCANAAN
2. MEMBUAT ACUAN UMUM PELAKSANAAN RENCANA
3. PENGUJIAN RENCANA
4. TEMUKENALI DAN SELESAIKAN SELURUH PERMASALAHAN PADA TAHAP PERENCANAAN.
5. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA 1 DAN MENENTUKAN APA KEINGINAN ANDA MENDATANG.
III. TAHAP PERENCANAAN 2 (KEDUA):
A. MEMBUAT PERENCANAAN TAHAP 2 (KEDUA), DENGAN SEKALA YANG LEBIH BESAR.
B. MEMBUAT ACUAN UMUM PELAKSANAAN RENCANA
C. PENGUJIAN RENCANA
D. TEMUKENALI DAN SELESAIKAN SELURUH PERMASALAHAN PADA TAHAP PERENCANAAN.
E. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA 2 DAN MENENTUKAN APA KEINGINAN ANDA MENDATANG.
IV. TAHAP PERENCANAAN BERIKUTNYA, DAN SELANJUTNYA , sangat tergantung dari pencapaian tahap sebelumnya, demikian selanjutnya siklus ini berputar berulang-ulang, sampai anda menemukan suatu keadaan optimum yang anda kehendaki, dimana anda merasa nyaman dengan pencapaian anda. Pada keadaan itulah USAHA PETERNAKAN baru bisa di katakan mulai berjalan sesuai kemampuan anda. Namun TAHAP PERENCANAAN berikutnya terus berjalan dan terus berulang, dengan tiada hentinya, untuk selalu beradaptasi dengan keadaan lingkungan terahir dan selalu disesuaikan dengan keinginan dan tujuan yang ingin anda capai. Ingatlah perencanaan bukan merupakan sesuatu yang di buat sekali untuk selamanya, namun merupakan proses yang berjalan dan berlaku selamanya.
to be continue...
No comments:
Post a Comment